Mamuju, 26 September 2014 – Provinsi Sulawesi Barat memiliki cadangan tambang zeolit yang sangat besar dan menjanjikan, dengan total potensi mencapai 26.400.000 ton. Potensi ini tersebar di dua wilayah utama, yakni Kabupaten Mamasa dan Majene, yang dinilai layak untuk dikembangkan guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Plt. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat, Amri Ekasakti, ST., menyampaikan bahwa salah satu potensi zeolit terbesar berada di Desa Seppong, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, dengan estimasi cadangan mencapai 26,4 juta ton.
“Tambang zeolit di Provinsi Sulbar, salah satunya di Desa Seppong Kecamatan Sendana, sangat menjanjikan untuk dikelola. Ini adalah peluang besar untuk mendatangkan investasi,” ujar Amri di Mamuju, Jumat (26/9).
Selain di Majene, lanjut Amri, tambang zeolit juga terdapat di Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, dengan potensi cadangan sekitar 17.057.600 ton. Potensi ini menjadikan Sulbar sebagai salah satu daerah dengan sumber daya mineral non-logam yang kompetitif di Indonesia Timur.
“Kami mendorong investor untuk melirik potensi tambang ini karena pengelolaannya akan sangat berdampak pada kemajuan ekonomi daerah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Amri menyebutkan bahwa selain zeolit, di wilayah Kecamatan Messawa, Mamasa juga ditemukan potensi tambang tembaga dan seng, yang juga menjanjikan bagi sektor pertambangan dan industri turunan.
“Tambang di Sulbar ada banyak dan beragam. Pemerintah daerah sangat terbuka untuk menerima investasi di bidang pertambangan yang berorientasi pada keberlanjutan,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Sulbar terus berupaya mendorong pemetaan dan promosi potensi sumber daya mineral kepada investor nasional maupun asing, dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal.