Jakarta, 16 November 2023 – Dalam rangka mendorong percepatan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sulawesi Barat, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulbar, Amir, didampingi JF Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Muda, Farid Asyahdi, melakukan pertemuan strategis dengan jajaran Direksi PLN Pusat. Pertemuan yang berlangsung di Kantor PLN Pusat Jakarta itu dihadiri Executive Vice President Konstruksi Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, Weddy Bernadi Sudirman, serta Vice President Energi Hidro PLN Pusat, Hendro Prasetyawan.
Pertemuan ini membahas secara mendalam potensi dan strategi pengembangan EBT di Provinsi Sulawesi Barat, khususnya untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Kepala Dinas ESDM Sulbar, Amir, menegaskan bahwa kedatangannya mewakili Pemerintah Provinsi Sulbar untuk menyampaikan aspirasi daerah dalam pengelolaan potensi EBT.
“Saya berharap potensi EBT ini dapat dimasukkan dalam revisi Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun ini, sehingga pembangunan PLTA dapat dimulai pada tahun depan,” tegas Amir.
Amir menjelaskan, pembangunan pembangkit listrik EBT di Sulbar menjadi kebutuhan mendesak untuk menjawab krisis kelistrikan di Sulawesi yang ditandai dengan masih terjadinya pemadaman bergilir akibat kurangnya pasokan daya.
“Sulbar memiliki keunggulan dengan sungai-sungai yang memiliki debit air yang konsisten, tidak terpengaruh oleh kekeringan yang panjang,” ujar Amir.
Ia juga mengungkapkan, saat ini terdapat enam perusahaan yang menyatakan minat untuk membangun pembangkit listrik EBT di Sulbar. Namun hingga kini, belum ada kuota yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk proyek PLTA di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Amir mendorong agar PLN segera membuka proses pelelangan pembangunan PLTA di Mamuju dan melibatkan sektor swasta melalui skema Independent Power Producer (IPP).
“Kami ingin memastikan investor mendapatkan kepastian. Lambannya progres usulan investasi selama ini telah menurunkan kepercayaan mereka terhadap pemerintah daerah. Ini perlu dibenahi dengan dukungan nyata dari pemerintah pusat dan PLN,” kata Amir.
Menanggapi hal itu, Executive Vice President Konstruksi Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, Weddy Bernadi Sudirman, menyampaikan bahwa PLN bersama Kementerian ESDM saat ini tengah menyusun revisi RUPTL. Ia mengapresiasi langkah cepat Pemprov Sulbar dalam mendorong agenda energi hijau.
“Melihat potensi EBT di Sulbar, kami akan segera berkoordinasi dengan IUP PLN Wilayah Makassar untuk mengambil langkah-langkah strategis selanjutnya,” ujar Weddy.
Weddy juga menekankan komitmen PLN dalam mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.
“Kami harap Pemprov Sulbar juga membuat regulasi untuk melindungi kawasan tangkapan air sungai dari perambahan hutan, karena itu sangat penting bagi keberlangsungan proyek PLTA yang akan dilelang atau dibangun nanti,” tambahnya.
Vice President Energi Hidro PLN Pusat, Hendro Prasetyawan, menambahkan bahwa PLN berencana membangun backbone kelistrikan dengan kapasitas besar untuk menjawab meningkatnya permintaan listrik dari sektor industri di regional Sulawesi.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan IUP PLN Makassar untuk mengakomodasi permintaan Pemprov Sulbar dalam mendukung pengembangan sektor energi ke depan,” jelas Hendro.
Pertemuan ini diharapkan menjadi titik awal percepatan implementasi proyek-proyek EBT di Sulbar, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat dalam membangun sistem kelistrikan yang andal dan berkelanjutan.