Analisis Kelayakan Pendanaan Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sulawesi Barat

DOWNLOAD ARTIKEL

Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan dan Haryati pada tahun 2023 membahas tentang analisis kelayakan pendanaan pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sulawesi Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya tarik investasi pembangkit listrik EBT di Sulawesi Barat, yang saat ini belum menarik perhatian investor untuk menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di sektor biomassa. Faktor-faktor yang memengaruhi investor dalam membuat keputusan penanaman modal termasuk penganggaran modal (capital budgeting). Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode fenomonologi untuk menganalisis daya tarik investasi pengembangan sektor kelistrikan EBT di Sulawesi Barat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik investasi EBT di Sulawesi Barat cukup menarik bagi investor asing, namun terdapat beberapa kendala yang menghambat proses negosiasi, seperti regulasi yang kurang mendetail dalam penentuan harga Biaya Pokok Penyediaan (BPP) untuk pembangkitan EBT. Selain itu, biaya pokok penyediaan yang rendah dan tekanan fiskal pemerintah juga menjadi hambatan. Metode capital budgeting, seperti Internal Rate of Return (IRR) dan Net Present Value (NPV), memiliki peran penting dalam memengaruhi keputusan investor. Dalam menarik investor, IRR pembangkit EBT harus berkisar antara 13% – 15% untuk dianggap layak investasi. Penelitian ini menekankan pentingnya kebijakan yang mendukung dan transparansi dalam pendanaan untuk meningkatkan minat investor di sektor EBT di Sulawesi Barat.

Setiawan, A. A., & Haryati, T. (2023). Analisis Kelayakan Pendanaan Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sulawesi Barat. Ekonomis: Journal of Economics and Business7(1), 199-204.