Makassar, 20 Juni 2024 – Salah satu pejabat teknis di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat, Menik Widiastuti, melaksanakan ujian akhir program Magister di Universitas Hasanuddin Makassar dengan hasil penelitian yang mendukung upaya mitigasi bencana geologi di Sulawesi Barat. Penelitian ini dinilai sangat relevan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas ESDM, sekaligus mendukung visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) – Mayjen Salim S. Mengga (JSM) dalam memperkuat ketahanan wilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam ujian akhir yang berlangsung Jumat, 20 Juni 2024, Menik mempresentasikan tesis berjudul:
“Studi Indeks Bahaya Bencana Longsor Berbasis Sistem Informasi Geografis dan Analytical Hierarchy Process di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat”, di bawah bimbingan akademisi Sri Widodo dan Miswar Tumpu.
“Sebagian besar wilayah Kecamatan Tapalang memiliki tingkat bahaya longsor sedang hingga tinggi, terutama di daerah dengan topografi curam dan curah hujan yang tinggi,” ungkap Menik dalam presentasinya. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor geoteknik yang memicu bencana longsor, seperti kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan, dan penggunaan lahan.
Dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (GIS) dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), penelitian tersebut berhasil menyusun peta indeks bahaya longsor yang akurat dan komprehensif. Menik juga merekomendasikan beberapa strategi mitigasi seperti:
Penguatan lereng dengan teknik bioengineering
Pembangunan sistem drainase yang efektif
Revegetasi area rawan longsor
Peningkatan kapasitas masyarakat melalui edukasi dan sistem peringatan dini
“Peningkatan kapasitas masyarakat lokal sangat penting, karena mereka berada di garis depan dalam menghadapi ancaman bencana. Edukasi dan sistem peringatan dini akan menjadi langkah preventif yang efektif,” jelas Menik.
Kepala Dinas ESDM Sulawesi Barat, Mohammad Ali Chandra, menyambut positif hasil penelitian ini dan menilai bahwa temuan tersebut sangat bermanfaat bagi perumusan kebijakan di bidang mitigasi bencana geologi.
“Studi ini diharapkan dapat menjadi referensi penting dalam menyusun kebijakan berbasis data spasial untuk mengurangi risiko longsor dan memperkuat ketahanan wilayah terhadap bencana geologi,” ungkap Kadis ESDM.
Ia menambahkan, sinergi antara pengembangan akademik dan pekerjaan teknis di lingkungan ESDM sangat penting untuk menghasilkan solusi yang tepat dan berbasis ilmiah dalam perencanaan pembangunan, terutama dalam menghadapi tantangan alam di wilayah rawan seperti Sulbar.
Lebih lanjut, kegiatan ini sekaligus mendukung visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat, SDK-JSM, yang fokus pada percepatan pengentasan kemiskinan, pembangunan berkelanjutan, serta penguatan ketahanan terhadap bencana.
“Penelitian ini merupakan contoh nyata bagaimana sumber daya manusia di ESDM Sulbar terus meningkatkan kapasitasnya, dan hasilnya langsung memberi dampak terhadap penguatan kebijakan pembangunan yang berpihak pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Kadis ESDM.
Dengan penelitian ini, Dinas ESDM Sulbar memperkuat komitmennya untuk membangun provinsi yang lebih tangguh terhadap risiko bencana, sekaligus mempercepat pencapaian target pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
