Mamuju, 21 Juni 2025 – Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat, Mohammad Ali Chandra, menyampaikan apresiasinya terhadap capaian pemberitaan Dinas ESDM yang tercatat sebagai OPD dengan ekspos tertinggi se-Provinsi Sulbar dalam laporan pemantauan media daring Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat periode 13–19 Juni 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan Kadis ESDM Sulbar di sela-sela waktu menunggu dimulainya Rapat Asistensi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2026 bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sulbar di Ruang Asisten I pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Plt. Sekretaris Dinas ESDM, Abdi Yansya Hijrah, Kepala Bidang Minerba, Ilham; Kepala Bidang Energi, Andi Rahmat; Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah, Wisnu Hasta Praja; serta JF Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Muda, Farid Asyhadi.
Berdasarkan laporan mingguan pemantauan media daring Pemprov Sulbar, Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), menempati peringkat lima besar tokoh daerah dengan ekspos media sebanyak 1.116 pemberitaan. Isu nasional masih didominasi perseteruan kepemilikan pulau antara Aceh dan Sumatera Utara, sementara pemberitaan negatif di Sulbar hanya terkait pencatutan nama Gubernur melalui aplikasi WhatsApp, yang dinilai tidak berdampak buruk dan bahkan memperkuat citra publik.
Secara keseluruhan, ekspos media untuk OPD Sulbar mencapai 3.753 pemberitaan, dan menempatkan Provinsi Sulbar di peringkat ke-19 dari 38 provinsi secara nasional. Dinas ESDM menempati posisi tertinggi sebagai OPD yang paling banyak diberitakan, disusul oleh Dinas Tanaman Pangan, Bapperida, Setda, BPKPD, dan Dinas Kesehatan.
“Alhamdulillah, pemberitaan Dinas ESDM berada di posisi tertinggi. Ini tentu berkat kerja sama semua bidang. Namun saya berharap agar teman-teman di masing-masing bidang terus meningkatkan ekspos kinerja yang dilakukan, agar masyarakat tahu bahwa kita bekerja nyata untuk kemajuan dan kesejahteraan Sulbar,” ujar Mohammad Ali Chandra.
Ia menegaskan bahwa publikasi kegiatan bukan sekadar pencitraan, melainkan bagian dari akuntabilitas kepada masyarakat. Menurutnya, pemberitaan yang aktif dan informatif akan menciptakan kepercayaan publik serta mendorong partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan.
“Pemberitaan itu penting, bukan hanya untuk mendongkrak citra, tetapi agar masyarakat paham dan bisa turut serta mendukung apa yang sedang kita bangun. Kita butuh komunikasi yang terbuka dan informatif,” tambahnya.
