Sulawesi Barat: Mengoptimalkan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan

Dewan Energi Nasional tahun 2022 telah merilis data terbaru tentang bauran energi di Sulawesi Barat. Berdasarkan laporan tersebut, terlihat bahwa Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai 23,61% dari total bauran energi di wilayah tersebut. Sementara itu, minyak bumi menyumbang 47,18%, dan batu bara mencapai 29,21%. Tidak ada kontribusi dari gas bumi.

Meskipun proporsi energi terbarukan masih relatif kecil, namun angka ini menunjukkan adanya kemajuan dalam memanfaatkan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan. Selain itu, pemanfaatan energi terbarukan juga berdampak positif pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemandirian energi di wilayah tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, Sulawesi Barat telah melakukan upaya untuk memaksimalkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan. Berbagai program dan kebijakan telah diimplementasikan untuk mengembangkan sumber energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM), dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTS Atap). Selain itu, penggunaan teknologi yang lebih efisien dalam memanfaatkan sumber energi juga terus ditingkatkan.

Namun, perlu diingat bahwa Sulawesi Barat masih membutuhkan suplai energi dari wilayah lain, khususnya Sulawesi Selatan, melalui sistem interkoneksi Sulselbar PLN untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di wilayah tersebut. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat Sulawesi Barat perlu terus mendorong penggunaan energi terbarukan serta mengembangkan teknologi yang lebih efisien dalam memanfaatkan sumber energi tersebut.

Dengan upaya bersama, diharapkan Sulawesi Barat dapat mengoptimalkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan sehingga dapat menjadi lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan energinya dan membantu menjaga keberlanjutan lingkungan.