Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menyatakan dukungan penuh terhadap rencana survei potensi mineral yang akan dilaksanakan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pengembangan sumber daya mineral secara profesional dan berkelanjutan di Sulbar.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Penyelidikan Mineral dari Pusat Sumber Daya Mineral, Batu Bara, dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Awaluddin, saat melakukan audiensi dengan Penjabat Gubernur Sulbar di Rumah Jabatan Gubernur, Selasa (6/8/2024).
“Kami ingin melihat potensi mineral logam Sulbar, termasuk juga mengecek potensi bahaya mineral radioaktif. Oleh karena itu, kami merespon dan melakukan audiensi dengan Pj. Gubernur,” ujar Awaluddin.
Ia menambahkan bahwa data yang dikumpulkan akan digunakan sebagai dasar untuk survei lapangan dan identifikasi lokasi potensial bagi investasi perusahaan mineral.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah kesejahteraan masyarakat. Jika kehadiran perusahaan dapat mewujudkan hal itu, tentu kami sangat mendukung,” tambahnya.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulbar, Mohammad Ali Chandra, menjelaskan bahwa Provinsi Sulbar memiliki potensi mineral yang sangat beragam, baik logam maupun non-logam.
“Potensi mineral Sulbar mencakup batubara, bijih besi, emas, tembaga, galena, mangan, serta mineral bukan logam seperti zeolit, granit, marmer, pasir kuarsa, dan batugamping. Bahkan, Sulbar memiliki potensi mineral radioaktif seperti uranium dan thorium,” terangnya.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Sulbar berkomitmen untuk mengelola potensi tersebut secara optimal dengan tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Survei yang akan dilakukan mencakup pemetaan potensi mineral secara detail, yang juga menjadi bagian dari strategi hilirisasi sektor pertambangan sesuai arahan pemerintah pusat. Pemprov Sulbar saat ini tengah menyusun regulasi dan penyesuaian tata ruang untuk mendukung pengelolaan sumber daya mineral yang akuntabel dan berorientasi pada kepentingan publik.
Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari legislatif. Anggota DPRD Sulbar, Muhammad Hatta, menekankan pentingnya peningkatan pemahaman publik terhadap sektor pertambangan.
“Masyarakat harus memahami manfaat dan dampaknya. Literasi pertambangan penting, dan regulasi harus menjamin keterlibatan publik agar hasil pengelolaan sumber daya mineral memberikan manfaat yang adil,” tegasnya.
Melalui kolaborasi erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga riset, Sulawesi Barat diharapkan mampu menjadi salah satu pusat pengembangan industri mineral yang berkelanjutan dan inklusif, sekaligus menjadi motor penggerak perekonomian regional di masa mendatang.